Pengerjaan Proyek Tanpa Papan Nama, Diduga Proyek Siluman Abaikan UU KIP

 

Nganjuk– Pekerjaan proyek pemerintah tanpa memasang papan nama disinyalir marak di Kabupaten Nganjuk, seperti terlihat di Desa Tanjunganom, Kec. Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk pada Selasa (27/8/2024). Praktik semacam ini dapat membuka terjadinya tindakan korupsi.


Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap bangunan fisik yang dibiayai oleh Negara wajib memasang papan nama proyek.


Papan nama penting sebagai sarana masyarakat mengetahui jenis kegiatan proyek, besarnya anggaran, asal usul anggaran (APBD/APBN), nama kontraktor, tanggal waktu pelaksanaan kegiatan dan perawatan.


Papan nama proyek sebagai bentuk transparansi sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut melakukan pengawasan dan pencegahan terjadinya pencurian uang rakyat.


Seperti halnya proyek, diduga dikerjakan asal-asalan dan menambrak aturan yang sudah jelas tertuang dalam Undang-Undang.


Proyek yang dikerjakan tanpa memasang papan nama diduga indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggarannya.


Hendaknya pihak Dinas terkait sebagai Leading Sector tidak melakukan pembiaran akan hal tersebut. Diduga ada kesan Dinas terkait lemah dalam pengawasan.


Papan informasi tersebut adalah sarana atau wahana informasi untuk masyarakat yang perlu disampaikan sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak lain.


Tidak bisa diketahui secara pasti siapa pelaksana pekerjaan tersebut dan Dinas apa leading sectornya, mengingat di sekitar lokasi proyek tidak dijumpai adanya papan nama.


Kami tidak tahu proyek ini anggarannya berapa dan sampai kapan serta dikerjakan siapa, dari Dinas mana, karena tidak ada papan nama proyek yang dipasang di lokasi tersebut, tiba-tiba ada pekerjaan fisik.

Harusnya proyek dikerjakan secara transparan dan diketahui masyarakat umum.


Lemahnya pengawasan hanya karna uang seolah olah tidak tahu,Buta Tuli sehingga masarakat la yang merasakan ke tidak puasan,Menghamburkan uang Negara. (Ad)



Lebih baru Lebih lama