DPD MIO Kabupaten Nganjuk Gelar Bimbingan Teknis Peningkatan SDM Wartawan 2024

Nganjuk,Jejakjatim– DPD Media Independen Online (MIO) Nganjuk menggelar bimbingan teknis peningkatan SDM wartawan 2024, dalam bimtek tersebut mengusung tema "Etika Jurnalistik Dalam Era Digital" yang diselengarakan dihotel Istana pada, Sabtu (16/11/2024).


Dalam bimbingan tersebut turut dihadir oleh Prayogo  Laksono,SH,MH,CLI,CLA,CTL selaku ketua DPD MIO Nganjuk, Usman Hadi perwakilan dari media Kompas.com, Supriadi Asia selaku Advokat dan Konsultan Hukum Yurisia Law Firm, Siti Nur Kholifah Humas DPW MIO Jatim, Drs Juwahir ketua Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia dan para jurnalis yang ada diKabupaten Nganjuk.


Dalam sambutanya Prayogo Laksono,SH,MH,CLI,CLA,CTL mengatakan seperti yel yel yang telah kita ucapkan bahwasanya jaya itu artinya luas,dan prosesnya juga panjang untuk kita berjaya.


"Jaya itu artinya bukan kita menerima sesuatu yang receh tetapi kita harus meningkatkan keprosionalisme,dalam mengungkap fakta ataupun berita" Ujarnya


Sesuatu fakta yang benar benar mengigit,dan ini merupakan salah satu tujuannya diadakan bimtek,dan kalian semua disini diberi kesempatan untuk menambah tentang etika jurnalistik.


"Saya yakin para rekan rekan media yang sudah lama berprofesi sebagai wartawan itu memahami tentang aturan etika,tapi kita belom tentu memahami dan membaca kode etik wartawan"Imbuhnya


Ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk teman teman media yang telah kita undang,ini nantinya akan bisa kita pergunakan untuk menunjang profesionalisme kita.


Masih ditempat yang sama Usman Hadi selaku jurnalis kompas.com,pembicara materi pertama mengatakan wartawan adalah seseorang yang pekerjaan mengumpulkan data ,mengolah data,mengpublikasikan data dan ditayangkan didalam media masa.


"Media masa adalah salah satu perusahaan PERS yang memang khusus dibidang PERS,yang legalitasnya badan hukum khusus PERS" Ujarnya 


Selain itu Juwahir selaku ketua ICMI,pembicara materi kedua juga menambahkan saya ini juga pernah menjalankan tugas jurnalistik,namun itu sudah tempo lama dahulu dan eranya juga berbeda tidak sama dengan media sekarang.


"Kalau sodara sodara ingin menjadi wartawan yang profesional,sering kali produk produk media masa kalah populer dengan produk produk media sosial sesuatu yang viral dimasyarakat itu menjadi perhatian publik yang luar biasa" Ujarnya


Hal itu berawal dari media sosial begitu sangat viral media masa juga ikut meneruskanya,dimasa sekarang sangat susah untuk membedakan mana media sosial dan mana media masa.


Supriadi Selaku Advokat dan Konsultan Hukum Yurisia Law Firm,Pembicara materi ketiga juga ikut menyampaikan management resiko hukum,agar kita jauh dari resiko itu.


"Resiko hukum satu digugat kerugian,yang kedua dihukum,ketiga reputasi dan ilmu yang saya sampakan ini untuk cek up diri sendiri maupun cek up orang lain" Ujarnya


Membaca hukum itu tidak sama dengan membaca teks biasa,tidak sama membaca koran,tidak sama dengan membaca buku,membaca hukum itu perlu memahami 3 hal 1.kontruksi 2.interpretasi 3.sistematika ini kaitanya untuk cek up.(SF)

Lebih baru Lebih lama