Jejakjatim,NGANJUK– Warga Desa Karangsono, Kecamatan Nganjuk, merasa sangat kecewa terhadap pemilik tambang, Mulyono yang ingkar janji untuk membantu biaya perbaikan jalan rusak akibat aktivitas tambang di wilayah mereka. Kejadian ini memicu aksi protes dari masyarakat yang menganggap bahwa pemilik tambang tidak bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan terhadap infrastruktur desa. Senin (13/1/2025).
Masalah ini bermula dari kerusakan jalan utama di Karangsono yang parah akibat sering dilewati truk pengangkut material tambang yang melintas tanpa ada kontribusi dari pihak tambang untuk perbaikan. Pada awalnya, Mulyono selaku pemilik tambang menjanjikan akan memberikan dana untuk memperbaiki jalan yang rusak. Namun, janji tersebut tidak kunjung terealisasi hingga sekarang yang mengundang kemarahan warga desa karangsono.
Masyarakat yang merasa geram dengan sikap pemilik tambang turun ke jalan dan menghentikan armada pengangkut material yang melintas. Aksi ini dipimpin oleh Nurdiono, seorang tokoh masyarakat setempat, yang menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap ketidakpedulian Mulyono terhadap kondisi jalan desa mereka yang rusak.
Dalam aksi tersebut, warga membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan untuk segera merealisasikan janji perbaikan jalan. Aksi ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Mulyono sendiri, yang kemudian mendatangi lokasi untuk memberikan klarifikasi.
Setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan warga, Mulyono menyatakan kesediaannya untuk melunasi pembayaran biaya perbaikan jalan pada hari yang sama, 13 Januari 2025. Ia juga berjanji bahwa dana yang dijanjikan akan segera disalurkan agar pekerjaan perbaikan jalan dapat segera dimulai.
Namun, meskipun ada janji tersebut, warga Karangsono memutuskan untuk memberikan waktu tambahan satu kali 24 jam untuk melihat apakah janji tersebut benar-benar ditepati. Jika dalam waktu tersebut pembayaran belum juga dilakukan, masyarakat menegaskan akan mengadakan aksi lebih besar lagi dengan tuntutan yang lebih tegas.
“Aksi ini adalah bentuk dari ketidakpuasan kami terhadap sikap pengusaha tambang yang tidak bertanggung jawab. Kami berharap Mulyono bisa menepati janjinya, karena ini adalah kepentingan bersama. Jalan ini adalah akses vital bagi warga kami,” ujar Nurdiono, koordinator aksi.
Sejumlah warga juga menambahkan bahwa mereka sudah lama mengharapkan perhatian dari pemilik tambang, mengingat kerusakan jalan tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan keselamatan warga.
Mulyono sendiri mengaku mengerti perasaan warga, namun ia juga berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan cara yang baik tanpa menimbulkan ketegangan lebih lanjut.
“Akan saya penuhi janji saya hari ini. Saya mohon maaf atas keterlambatan ini dan saya berjanji akan segera mengirimkan dana untuk perbaikan jalan. Saya harap semua pihak bisa bekerja sama demi kebaikan bersama,” ujar Mulyono saat ditemui di lokasi.
Masyarakat Karangsono, meskipun masih skeptis, berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan sesuai dengan janji yang diberikan, karena mereka tidak ingin aksi serupa terjadi lagi di masa mendatang. Mereka berharap pihak tambang bisa lebih bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan oleh operasional tambangnya terhadap lingkungan dan infrastruktur desa. (Rz)