Kampanye Akbar di Nganjuk Yang Diduga Banyak Pelangaran Yang Dilakukan Oleh Para Pendukung Paslon

Nganjuk,Jejakjatim- Kampanye Akbar yang menjadi sorotan masyarakat Kabupaten Nganjuk, diduga banyak  tindakan para pendukung yang kurang sesuai dan melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pasangan paslon,kampanye tersebut berlangsung di Gor Bungkarno, jalan Barito, Begadung Barat, Begadung, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk pada Minggu (10/11/2024).


Pemandangan yang banyak mengejutkan masyarakat dikarenakan banyak pemuda yang mengibarkan atribut organisasi yang dinilai melanggar aturan kampanye,tak hanya atribut namun ada beberapa oknum yang berperi laku rasis dan dapat menimbulkan kontroversi.


Hal tersebut dinilai melanggar netralisasi dalam kampanye yang seharusnya tidak ada didalam acara kampanye tersebut,hal tersebut juga dinilai lebih mementingkan kepentingan kelompok tertentu yang hanya menguntungkan pihak nya dan kurangnya suara rakyat yang mengikuti acara tersebut menjadi sorotan masyarakat.


Dalam Pidato singkatnya Gus Muhibin dan Aushaf ingin mengajak para masyarakat untuk melakukan perubahan yang terutama dibidang Pertanian masyrakat,hingga perubahan dibidang Pendidikan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat.


“Kami akan membantu mengatasi penindasan yang terjadi bekalangan ini terutama pemaksaan yang dilakukan oleh beberapa oknum,hal tersebut yang banyak dilakukan kepada para penerima PKH yang ada di Nganjuk” Ujarnya


Masih ditempat yang sama Aushaf Fajr mengatakan saya berjanji untuk wilayah Kabupaten Nganjuk terutama disektor pertanian,petani akan panen 3 kali dalam setahun dan tidak akan ada warga yang mengalami kemiskinan,kami juga akan memberikan bantuan kepada warga.


“Saya juga memiliki kontak pribadi dengan Dinas PUPR” Ujar Aushaf Fajr yang menjadi sorotan masyarakat hingga membuat para penonton dikampanye tersebut terheran heran atas ucapan tersebut.


Tak hanya itu salah satu penonton yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan Seharusnya kampanye ini menjadi ajang pengenalan para paslon dimata masyarakat,namun masih banyak para kaum pemuda yang melakukan hal yang melanggar aturan kampanye.


“Masih banyak juga para pemuda yang seharunya masih bisa bertingkah lebih baik lagi,dan tidak meneriakan kata kata yang tidak seharunya dilontarkan malah diucapkan” Ujarnya.(SA)

Lebih baru Lebih lama